Sabtu, 08 November 2014

MANUSIA DAN PENDERITAAN



A. PENGERTIAN PENDERITAAN
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanksekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau  merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

B. SIKSAAN
            Siksaan dapat diartikan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Berdasarkan klasifikasinya siksaan yang sifatnya psikis dibagi menjadi kebimbangan, kesepian,dan ketakutan.

C. KEKALUTAN MENTAL
            Penderitaan batin dalam ilmu  psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
a. kepribadian yang lemah
b. terjadinya konflik sosial budaya
c. cara pematangan batin
proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kea rah
a. positif : kekalutan mental membuat sebagianorang menjadi traumadan mendorongnya untuk melakukan kegiatan yang positif.
b. negatif: tekanan batin yang dialami semakin larut dan akhirnya menjadi frustasi. Bentuk dari frustasi antara lain :
                        1. agresi                       4. proyeksi
                        2. regresi                      5. identifikasi
                        3. fiksasi                       6. Narsisme

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
            Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,melainkan juga menderita. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungannya, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan diserrtai doa kepada tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.

E.PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
            Dalam dunia modern sekarangini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar, hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya menderita. Penciptaan bom atom, reactor nuklir, pabrik-pabrik yang kesemuanya memiliki dampak mudharat dan manfaat. Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.

F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
            A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
            B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan /azab tuhan

G. PENGARUH PENDERITAAN
            Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul bisa positif maupun negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri dll. Sikap positif yaitu sikap optimistis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan.contohnya kreatif, tidak mudah menyerah, berpikir kritis, dll.

Sumber: E-learning Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma
                       

MANUSIA DAN KEINDAHAN



A. Keindahan
            Kata keindahan berasal dari kata indah, yang artinya bagus,permai,cantik,elok, molek, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi mausia sangat luas, seluas keankearagaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,sosial,dan budaya.
            Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
            Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaeraan atau local.

a. Apakah keindahan itu?
Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
            Berikut perbedaan keindahan menurut luas pengertiannya:
            a) keindahan dalam arti luas
            - keindahan seni
            - keindahan alam
            - keindahan moral
            - keindahan intelektual
            b) keindahan dalam arti estetis murni
            c) Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

b. Nilai estetika
            nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercajup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.  Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subjektif dan nilai objektif. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai eksentrik dan intrinsik.
            Nilai eksentrik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suaru tujuan, ataupun demikepentingan benda itu sendiri.


c. Kontemplasi dan Ekstansi
            Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengabentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.

d.  Apa sebab manusia menciptakan keindahan?
            Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Berikut adalah alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1) tata nilai yang telah usang
            Tata nilai yang ada dalam masyarakat lama kelamaan menjadi usang dan tidak indah dijalani oleh karn itu yang tidak indah harus disingkirkan dan diganti dengan yang indah.
2) Kemerosotan zaman
            Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Hal ini menjadi tidak baik dan akhirnya menjadi tidak indah, dan yang tidak indah harus disingkirkan melalui protes yang antara lain berupa karya seni.
3) penderitaan manusia
4) Keagungan tuhan

B. RENUNGAN
            Renungan berasal dari kata renung: artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam renungan da beberapa teori-teori yakni, teori pengungkapan,teori metafisik, dan teori metafisik.

(a). Teori Pengungkapan
            Dalil dari teori ini adalah bahwa seni adalah suatu pengungkapan dari perasaann manusia. Leo toltoi memberika pengertian dari teori pengungkapan, dia mengaskan bahwa kegiatan seni adalah memuncukan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak,garis,warna,suar, dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.


(b).Teori metafisis
            Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuksebagian membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dari teori seni.

(c). Teori Psikologik
            Berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Sedang karya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

C. KESERASIAN
            Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, yang artinya cocok, kena benar dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

(a) Teori Obyektif dan Teori Subyektif
            Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilaiestetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah menungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan samasekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan.
            Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu.

(b) Teori Perimbangan
            Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh akibat desakan filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Teori ini menitikberatkan pada keindahan yang bersifat kualitatif dan perbandingan angka-angka



Sumber: E-learning Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma
           

MANUSIA DAN CINTA KASIH



A. PENGERTIAN CINTA KASIH
          Menurut Kamus Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya adalah perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh rasa belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih kepada keluarnya.
          Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Contoh-contohnya sebagai berikut:

a. Pengasuhan               : Cinta seorang ibu pada anaknya, dan sang ibu mengasuhnya                                      dengan sepenuh hati
b. Tanggung jawab        : Sebuah kegiatan yang sukarela dalam kasus hubungan ibu dan anak
c. Perhatian                  : Memperhatikan bahwa individu yang lain hendaknya                                      berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
d. Pengenalan               : Keinginan untuk mengenali rahasia seseorang


          Pengenalan tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Menurutnya, cinta memiliki 3 unsur, yaitu:
a. Keterikatan       : Adanya perasaan yang hanya terikat oleh orang yang kita                              cintai
b. Keintiman        : Kebiasaan dan tingkah laku sudah tidak berjarak lagi, biasanya                             panggilan formal sudah tidak berlaku
c. Kemesraan       : Adanya ungkapan atas perasaan kasih sayang
           
Di dalam kitab suci Alquran, ada 3 tingkatan cinta menurut surat At-Taubah ayat 24, yaitu:
a. Tinggi               : Tingkatan cinta ini hanyalah cinta kepada Allah swt.
b. Menengah         : Cinta ini ditujukkan kepada orangtua, saudara, kerabat, dsb.
c. Rendah             : Lebih mengutamakan kepada cinta keluarga, harta, dan tempat                               tinggal.

B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
          Setiap agama mengajarkan cinta kepada manusia. Berbagai bentuk cinta menurut pandangan Agama Islam terdapat di dalam Alquran, yaitu:

a. Cinta diri
          Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan untuk menjaga diri. Misalnya kecintaan seseorang akan harta, karena harta dapat merealisasikan keinginannya, dan memudahkan jalannya untuk mencapai kemewahan hidup (Q.S. Al-Adiyat: 8).
          Dan ciri-ciri yang lain adalah permohonannya yang terus menerus agar diberikan harta, kesehatan, dan sebagainya. Apabila tertimpa musibah, ia merasa putus asa (Q.S. Fusshilat: 49)

b. Cinta kepada sesama manusia
          Alquran menyeru kepada orang-orang beriman agar saling mencintai. Dan seruan tersebut ditujukkan agar manusia tidak mencintai diri secara berlebihan.

c. Cinta seksual
          Cinta berkaitan erat dengan dorongan seksual, karena hal ini dapat melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Hal ini terdapat dalam Q.S. Ar-Rum: 21

d. Cinta kebapakan
          Para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah sebuah dorongan fisiologis seperti dorongan keibuan, dorongan ini bersifat dorongan psikis. Cinta ini diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. karena betapa cintanya ia dengan anaknya. Hal ini terdapat dalam Q.S. Yusuf: 84

e. Cinta kepada Rasul
          Cinta kepada Rasul yang diutus oleh Allah sebgai pembawa rahmah terdapat pada urutan kedua setelah cinta kepada Allah swt.

C. KASIH SAYANG
          Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta bahwa kasih sayang adalah perasaan cinta, sayang atau perasaan suka terhadap seseorang. Dalam kasih sayang, secara sadar ataupun tidak, masing-masing pihak dituntut untuk bertanggungjawab, berkorban, saling jujur satu sama lain, saling pengertian, dan saling terbuka, sehingga kedua pihak merupakan sebuah kesatuan yang utuh.

D. KEMESRAAN
          Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Pada dasarnya, kemesraan muncul karena adanya rasa kasih sayang dan cinta yang mendalam.

E. PEMUJAAN
          Pemujaan adalah suatu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena Tuhan telah menciptakan manusia beserta alam seisinya, seperti yang terdapat dalam Q.S. Al- Furqon: 59-60.

F. BELAS KASIHAN
          Dalam surah Yohannes dijelaskan ada tiga macam cinta, yaitu:
a. Cinta Agape     : Cinta manusia kepada Tuhan
b. Cinta Philia      : Cinta kepada orangtua, saudara, kerabat
c. Cinta Amor      : Cinta pada kaum pria dan wanita

          Kata kasihan atau Rahmah yaitu berempati kepada nasib, atau keadaan yang diderita orang lain. Dan Rahmah berarti bersimpati atau menyimpan rasa kasihan terhadap penderitaan orang lain. Perbuatan menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan kepada sesamanya atau mahluk hidup lainnya.

Sumber: E-learning Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Translate