Minggu, 02 November 2014

MANUSIA DAN KEBUDAYAANNYA



 

A. PENGERTIAN MANUSIA

                Definisi dari manusia sangatlah banyak menurut ilmu ilmu yang telah kita pelajari di dunia sekolah, bahkan di perkuliahan pun kita mempelajari ilmu itu kembali. Dan definisi manusia dari ilmu kimia adalah “manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia”. Lalu, menurut ilmu fisika “manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy”. Menurut ilmu filsafat, manusia itu mahluk homo humanus, yang artinya “mahluk yang berbudaya”.
                Ada dua pandangan yang akan dijadikan acuan untuk mejelaskan bagaimana unsur-unsur manusia itu terbentuk, yaitu:

1. Manusia terdiri dari empat unsur, yaitu:
    a. Jasad             : Bagian tubuh manusia yang dapat disentuh, dan menempati ruang dan waktu
    b. Hayat            : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
    c. Ruh                : Bimbingan dan pimpinan dari Tuhan, daya bekerjanya secara spiritual, dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
    d. Nafs              : Kesadaran tentang diri sendiri (Asy’arie hal 62-84)

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu:
    a. Id                   : Bagian primitive dari kepribadian, mengandung insting seksual dan insting agresif. Freud menyebutnya dengan sebutan prinsip kenikmatan
    b. Ego                : Prinsip ini disebut prinsip realitas karena ia menyesuaikan dengan realitas
    c. Super ego       : Menggunakan prinsip moral karena super ego mengontrol perilaku dari segi moral

 B. HAKEKAT MANUSIA

    1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
                Tubuh adalah sebuah materi yang dapat dilihat, dirasakan, dan diraba, wujudnya yang konkrit tetapi tidak abadi, karena jika manusia telah meninggal, maka tubuhnya akan hancur dan lenyap. Jiwa tedapat di dalam tubuh, sifatnya yang abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia dan sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

   2. Mahluk ciptaan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk lainnya
                Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptaan akal, perasaan, dan kehendak. Dengan akal, manusia dapat berinovasi dalam menciptakan sebuah teknologi. Dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan seni yang indah. Perasaan manusia dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Perasaan inderawi      : Rangsangan jasmani melalui panca indera, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia dan hewan
b. Perasaan rohani          : Perasaan luhur yang hanya ada di dalam diri manusia

                Perasaan rohani terbagi menjadi enam, yaitu:
                1. Perasaan Interlektual
                2. Perasaan Estetis
                3. Perasaan Etis
                4. Perasaan Diri
                5. Perasaan Sosial
                6. Perasaan Religius

3. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
                Sebagaimana mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, dsb. Manusia sebagai mahluk yang budayawi dapat dipelajari dari segi kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, bahasa, dsb.
4. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
                Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia dapat mengungkapkan sebuah karya berupa tarian, nyanyian, dan lukisan yang indah. Dengan etis, manusia dapat meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia dapat mendekatkan diri kepada Tuhannya dan dapat meningkatkan keimanannya dalam menjalankan agama yang dianut.

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
               Francis L.K. Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu Antropologi, ilmu Psikologi, ilmu Filsafat, dan ilmu kesusastraan Cina.
                Ilmu psikologi memang berasal bangsa barat, dimana konsep individu mempunyai peran penting dalam kehidupan dan biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis sendiri.
                Sampai sekarang, ilmu psikologi masih mengembangkan konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi dari jiwa tersebut. Sebaliknya, ilmu psikologi masih kurang dalam mengembangkan konsep yang dapat menganalisis jaringan yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan social budayanya.
                Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia tersebut, Hsu mengembangkan sebuah konsep bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk social budaya mengandung delapan daerah dan seolah seperti lingkaran-lingkaran konsentris di sekitar diri individu.


D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
              Menurut dua ahli Antropologi yaitu Menville J. Herkovits dan Malinowski mengatakan bahwa Cultural Determinism adalah segala sesuatu yang ada di dalam masyarakat dan ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni tari dan seni suara.
                Kata kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata Budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kata budaya berasal dari kata cholere yang berarti mengolah tanah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tempat tinggalnya.
                Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik secara materi maupun non materi. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan bahwa kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Contohnya yaitu:
a. Karya                 : Manusia menghasilkan sebuah teknologi dan kebudayaan jasmaniah
b. Cipta                 : Kemampuan berpikir untuk menghasilkan suatu ilmu pengetahuan
c. Rasa                  : Yang berkaitan dengan jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah dan nilai social yang diperlukan untuk mengatur masalah yang luas dalam kehidupan bermasyarakat

E. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
                Kebudayaan tiap bangsa atau masyarakat memiliki unsur – unsur besar maupun unsur – unsur kecil yang merupakan satu kesatuan dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Contoh dari unsur besar yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat dan unsur kecilnya yaitu berbagai pernak-pernik yang dijual di pinggir jalan.
                C. Kluckhohn mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang ditulis dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture
                1. Sistem Religi
                2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
                3.Sistem Pengetahuan
                4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
                5. Sistem Ekonomi dan Peralatan
                6. Bahasa
                7. Kesenian

F. WUJUD KEBUDAYAAN
                Menurut wujudnya, kebudayaan dibagi menjadi tiga, yaitu:
                1. Konsep gagasan, konsep, dan pemikiran manusia
                2. Konsep aktivitas
                3. Wujud sebagai benda

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
                Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
                1. Hakikat hidup manusia
                2. Hakikat karya manusia
                3. Hakikat waktu manusia
                4. Pandangan manusia terhadap alam
                5. Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
                Masyarakat dan kebudayaan dimanapun itu berada pasti mengalami perubahan, sekalipun masyarakat dan kebudayaannya primitive yang terisolasi dari masyarakat dan budaya yang lainnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
                1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya itu sendiri
                2. Sebab-sebab pengaruh dari lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup


I. KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
                Hubungan manusia dengan kebudayaan yaitu manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia. Manusia menciptakan sebuah kebudayaan dan kebudayaan tersebutlah yang mengatur kehidupan manusia agar sesuai dengannya. Keduanya merupakan sebuah satu kesatuan. Contohnya yaitu hubungan manusia dengan peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh para leluhurnya.

Sumber: elearning Universitas Gunadarma, Ilmu Budaya Dasar-bab 2. Manusia dan Kebudayaannya

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Translate