ARSITEKTUR KOMPUTER
Menurut Sora (2014) arsitektur
komputer dapat dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai
suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras
atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi
kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya. Dalam bidang teknik
komputer, definisi arsitektur komputer adalah suatu konsep perencanaan dan juga
struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer atau ilmu yang
bertujuan untuk perancangan sistem komputer.
Terdapat dua bagian
pokok dalam arsitektur komputer, yaitu Instructure
Set Architecture yang merupakan spesifikasi yang menentukan bagaimana
programmer bahasa mesin berinteraksi dengan komputer, dan Hardware System Architecture yaitu subsistem hardware dasar yang
terdiri atas CPU, Memori, serta OS.
SISTEM KOGNISI MANUSIA
Era dekade 1990-an
dinyatakan oleh kongres Amerika Serikat sebagai dekade otak, pada periode
tersebut banyak berlangsung kajian penelitian tentang otak. Pada periode ini penelitian-penelitian
psikologi banyak diarahkan pada penelitian bidang kognitif, termasuk munculnya
berbagai penelitian intelegensi artifisial (artificial
intelligence). Penelitian ini mendasari maraknya perkembangan komputer. Oleh
karena itu, dalam dekade tersebut perkembangan dunia komputer pun tumbuh dengan
cepat (Satiadarma dan Zahra, 2004)
Menurut Harun (dalam
Afidah, 2014) neurosains kognitif merupakan satu bidang kajian mengenai sistem
saraf yang ada di dalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji mengenai
kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan dan kaitannya
dengan pembelajaran. Bagi teori neurosains, sistem saraf dan otak merupakan
asas fisikal bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains dapat membuat
hubungan diantara proses kognitif yang terdapat di dalam otak, yang dapat
diartikan bahwa setiap perintah yang diproses oleh otak akan mengaktifkan
daerah-daerah penting yang ada di otak.
Otak merupakan CNS (Central Nervous System) yang berfungsi
untuk menerima, memproses, menginterpretasikan dan menyimpan informasi sensoris
yang datang seperti rasa, suara, bau, warna, tekanan pada kulit dan sebagainya.
Sedangkan saraf tulang belakang merupakan kumpulan neuron dan jaringan
pendukung yang dimulai dari dasar otak sebagai perpanjangan otak yang menjulur
di sepanjang punggung bagian tengah dan dilindung oleh tulang belakang.
Dalam pandangan
psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengelolaan informasi. Informasi diperoleh
dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan. Hasil informasi
melalui jaringan saraf tertentu ke susunan saraf pusat di otak. Dalam susunan
saraf pusat ini, berbagai informasi diolah dan hasil pengolahan informasi
tersebut menghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.
Lalu, proses
selanjutnya adalah proses encoding,
yaitu proses penalaran seseorang untuk menerjemahkan pengalaman hidupnya ke dalam
pustaka ingatan yang tersimpat dalam gudang ingatan. Proses ini merupakan
proses pengkodean dengan cara memberikan kode atas suatu hal. Dari prose encoding, individu mengolah informasi
yang berpusat di otak. Hasil pengolahan data ini kemudian membentuk suatu skema
atas suatu pemetaan. Pemetaan ini memungkinkan seseorang memahami suatu hal,
merefleksikan suatu kejadian, mengembangkan angan-angan, membuat perencanaan
dengan matang dan realistis, dan sebagainya.
Selanjutnya, proses
mengenali pola. Pada awalnya, individu mengalami peristiwa tertentu dan merekam
peristiwa tersebut ke dalam ingatan pada fungsi kognitif. Ketika individu
mengalami peristiwa serupa di waktu mendatang, ia dapat mengenali kembali
peristiwa yang dialaminya sehingga respon terhadap peristiwa tersebut semakin
akurat.
Pada proses
penyimpanan data pengalaman diawali dengan proses atensi (memperhatikan). Objek
yang diperhatikan lalu direkam dalam ingatan dan direkam dalam bentuk ikon yang
dapat diingat kembali dengan mudah. Namun, hal yang diingat tersebut dapat
dengan mudah terlupakan akibat muncul informasi baru atau adanya informasi
terdahulu yang memiliki daya gugah lebih besar. Oleh karena itu, jika individu
ingin mempertahankan ingatannya, ia perlu melakukan aktivitas pengulangan
(rehearsal).
KAITAN ANTARA ARSITEKTUR KOMPUTER DENGAN SISTEM KOGNISI
MANUSIA
Kaitan antara arsitektur
komputer dengan sistem kognisi manusia ialah keduanya merupakan satu kesatuan
yang dapat mengolah dan menyimpan suatu informasi yang sudah didapatkan dari
stimulus-stimulus yang diterima. Sistem kognisi manusia dengan komputer
sama-sama menerima informasi yang masuk melalui otak pada manusia dan input
pada komputer. Saat menerima informasi tersebut, otak dan komputer akan sama-sama
memproses informasi yang masuk, jika pada komputer disebut dengan storage pada
manusia akan diproses dengan suatu sistem kognisi atau otak. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa komputer dan sistem kognisi manusia saling terkait satu sama
lain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARSITEKTUR KOMPUTER DIBANDINGKAN
DENGAN SISTEM KOGNISI MANUSIA
1.
KELEBIHAN
Komputer memiliki pengoperasian hitung dan logika dengan baik,
sedangkan manusia mampu untuk membuat kesimpulan, memiliki emosi dan mampu
memahami pola yang kompleks.
2.
KEKURANGAN
Komputer tidak mampu membuat kesimpulan, memiliki emosi dan mampu
memahami pola yang kompleks seperti manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Afidah, M. (2014). Neuorsains kognitif:
Memahami proses kognisi otak. Diakses dari www.kompasiana.com pada tanggal 10 Oktober
2017.
Satiadarma, M. P. dan Zahra, R. P. (2004). Cerdas dengan musik. Depok: Puspa Sehat.
Sora, N. (2014). Penjelasan
arsitektur komputer secara lebih jelas. Diakses dari www.pengertianku.net pada tanggal 9 Oktober 2017.
0 komentar:
Posting Komentar