Definisi
Artificial Intelligence
Menurut
Solso, Maclin dan Maclin (2007) artificial intelligence adalah cabang ilmu
komputer yang berhubungan dengan pengembangan komputer dan program komputer
yang mampu meniru fungsi kognisi manusia.
Menurut
Wijaya (2013) artificial intelligence merupakan suatu konsep pemetaan suatu
bahasa pemrograman yang dapat membuat suatu kesimpulan berdasarkan pemetaan
yang telah dilakukan didalam pemrograman. Dalam hal ini, banyak metode yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Menurut
McCarthy (dalam Dahria, 2008) artificial intelligence digunakan untuk
mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin
agar dapat menirukan perilaku manusia.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa artificial intelligence adalah cabang
ilmu komputer yang dapat membuat suatu kesimpulan dan digunakan untuk
mengetahui dan memodelkan proses berpikir manusia.
Sejarah
Artificial Intelligence
Artificial
intelligence (AI) atau kecerdasan buatan termasuk bidang ilmu yang relatif
muda. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana
caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan
oleh manusia. Alan Turing, seorang matematikawan dari Inggris pertama kali
mengusulkan adanya pengujian untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan
cerdas. Hasil pengujian tersebut kemudian dikenal dengan Turing Test, di mana
mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan
yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan.
Turing
beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya
mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin
tersebut cerdas (seperti layaknya manusia). Kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence (AI) itu sendiri dimunculkan oleh seorang professor dari
Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun
1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada
konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan,
yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain
mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
Hubungan
Artificial Intelligence dengan Kognisi Manusia
Komputer
dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events),
proses dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari
yang dapat dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, manusia dengan menggunakan
insting dapat melakukan hal yang sulit diprogram pada komputer, yaitu kemampuan
mengenali (recognize) hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan
menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.
Artificial
Intelligence dengan Sistem Pakar
Sistem
pakar pada komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para
pakar, sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan
meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
- ELIZA:
Dibuat oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966. Merupakan salah satu
program komputer pertama yang mampu berkomunikasi. Pada satu program yang
spesifik bernama Doctor, ELIZA mengambil peran seperti seorang psikiater.
- PARRY: Dibuat
oleh Colby, Hilf, Weber, dan Kraemer pada tahun 1972. Merupakan sebuah
program komputer yang mensimulasikan respons seorang pasien paranoid dan
digunakan dalam tes untuk menguji kemampuan psikiater yang membedakan
antara mesin dan manusia.
- NETtalk: Program
ini dikembangkan oleh Sejnowski pada tahun 1987 di sekolah medis Harvard
dan Rosenberg di Universitas Princeton. Program ini merupakan sebuah
simulasi jaringan neural yang membaca huruf dan melafalkan huruf-huruf
tersebut dengan nyaring.
Peranan
Artificial Intelligence dalam Psikologi
Dapat
membantu pekerjaan manusia untuk menyimpan dan memproses informasi dengan
jumlah yang besar daripada kemampuan otak alamiah pada manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahria, M. (2008). Kecerdasan buatan (artificial intelligence). Medan: STMIK
Triguna Dharma. Jurnal SAINTIKOM, 5(2).
Solso, R. L., Maclin, O. H. dan
Maclin, M. K. (2007). Psikologi kognitif
edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wijaya, E. (2013). Analisis
penggunaan algoritma breadth first search
dalam konsep artificial intellegencia. Medan: STMIK Time Medan. Jurnal TIME, (2)1.
0 komentar:
Posting Komentar